PRIMER 

1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2. Menyatakan harta tersebut berupa  :

a. 1 (satu) buah perumahan  BTN Sarinda Permai tipe 36 dibeli tahun 2011 yang terletak di Kelurahan Samata, Kecamatan Gowa Sulawesi Selatan dengan cara dicicil selama 15 tahun sudah berjalan 12 tahun cicilan ;

b. 1 (satu) buah rumah BTN Palupi permai Blok V2 No 28, Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu dibeli tahun 2014 sudah dijual oleh Tergugat seharga Rp. 175.000.000,- dibagi dua dengan Penggugat namun untuk Penggugat seharusnya mendapat Rp. 87.500.000 akan tetapi di potong oleh Tergugat dengan peruntukannya yaitu :

- Pelunasan mobil Rp. 27.000.000,-

- Bayar pajak dan balik nama Rp. 10.300.000,-

- Sehingga harga mobil yang Penggugat terima Rp. 50.200.000,-

c. 1 (satu) bidang tanah kavling seluas 16 x 22 m2 yang terletak di Ampana dibeli tahun 2011 telah dijual seharga Rp. 29.000.000 kemudian dibelikan kembali tanah kavlingan seluas 15 x 10 m2 seharga Rp. 15.000.000 selebihnya diperuntukan untuk bangun pondasi di atas tanah tersebut ,-

d. 1 (satu) bidang tanah diatasnya bangunan semi permanen terletak di Desa Tinggede Selatan, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi sekarang dijadikan usaha Rental oleh Tergugat ;

e. 1 (satu) buah mobil Avanza warna merah DN 1723 AN dikuasai oleh Tergugat ;

f. 1 (satu) buah mobil Avanza warna abu-abu DN 1694 NL dikuasai oleh Tergugat ;

g. 1 (satu) buah mobil Avanza metik warna silver DN 1854 NX dikuasai Penggugat;

h. 1 (satu) buah mobil wuling warnah putih DN 1707 JB Tergugat ;

i. 1 (satu) buah mobil Brio warna hitam DN 1679 sudah terjual dan hasilnya diambil oleh Tergugat ;

j. 1 (satu) buah mobil xenia warna hitam DD 1743 MZ dibeli secara kongsi Bersama adik Tergugat yang dikuasai oleh Tergugat ;

k. 1 (satu) buah motor yamah Mio tahun 2015 dikuasai Tergugat ;

Adalah harta yang diperoleh secara bersama-sama selama masa perkawinan

3. Menyatakan bahwa harta tersebut dibagi dua antara Penggugat dan Tergugat ;

4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat dan Tergugat ;

SUBSIDER 

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;